Di Blitar ada kunti|Di Beringin ada suku primitif|Jikalau aku besar nanti|Aku ingin jadi detektif

Kamis, 01 November 2012

Topologi Jaringan


Hi guys! Kali ini aku akan membahas tentang topologi jaringan. Simak yah ^^
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 6 kategori utama seperti di bawah ini :

Minggu, 21 Oktober 2012

Makna sumpah pemuda bagi saya

          Makna sumpah pemuda bagi saya adalah sebagai pengikat persatuan untuk putra dan putri Indonesia yang berbeda-beda suku, adat, dan budaya menjadi bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia, berbahasa yang satu bahasa Indonesia.

Senin, 15 Oktober 2012

Idolaku

Idolaku adalah Kyuhyun yaitu personel dari Superjunior. Superjunior adalah boyband dari Korea Selatan. Kyuhyun adalah magnae atau member termuda di Suju. Dia lahir tanggal 03 Februari 1988 di Korsel. Aku mengidolakan Kyuhyun karena dia sangat imut, manis, dan suaranya bagus. Dia juga berkelakuan baik. Kyuhyun paling tidak bisa menahan ketawanya. Apapun hal yang lucu baginya, dia pasti akan tertawa bahkan sampai terbahak-bahak, kadang sampai menangis. Berikut adalah fakta-fakta Kyuhyun :

Kamis, 11 Oktober 2012

Profil sekolahku

Nama : Firda Oktavia Pratiwi
Kelas : X-B
TTL : Tarakan, 31 Oktober 1996
Berdasarkan temuan ilmiah terhebat dibidang metafisika oleh ilmuwan Amerika, Dr.Mihaly, kini telah hadir!! audio yang kami program dengan frekwensi khusus untuk diselaraskan dengan otak dan alam bawah sadar manusia sehingga dapat membangkitkan kemampuan metafisika Anda.
Brainwave entrainment adalah frekwensi yang dihasilkan melalui perhitungan matematika kompleks sehingga mampu menginterferensi dan menstimulasi gelombang otak untuk memasuki kondisi "trance" (frekwensi theta). Brainwave entrainment memiliki pengaruh yang kuat, bahkan lebih kuat dari pengaruh musik Klasik dalam menstimulasi gelombang otak manusia memasuki frekwensi tertentu, seperti alpha, theta & delta.
Dengan menyelaraskan gelombang otak pada frekwensi tertentu maka kita akan mampu atau bisa memiliki kekuatan metafisika yang sangat berguna bagi kehidupan kita sehari-hari. Metoda ini ditemukan sejak tahun 1960 yang dilakukan oleh berbagai ilmuwan yang menyimpulkan bahwa frekwensi suara tertentu dapat menpengaruhi keadaan seseorang.
Audio kami diprogam dengan frekwensi khusus untuk diselaraskan gelombang otak kita ke dalam frekwensi alpha, theta dan delta. Dengan mendengarkan Audio ini akan menstimulasi otak dan memberikan respon kepada bagian otak yang berfungsi sbg pusat kesehatan & kemampuan paranormal, seperti: pembangkit energi tubuh (kundalini/cakra/aura/chi), mata bathin, terawangan, meraga sukma, peningkat daya seksual dll. Penggunaannya cukup didengarkan lewat headphone atau speaker yang berkualitas bagus.
Metafisika (Bahasa Yunani: μετά (meta) = "setelah atau di balik", φύσικα (phúsika) = "hal-hal di alam") adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas. Metafisika mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah sumber dari suatu realitas? Apakah Tuhan ada? Apa tempat manusia di dalam semesta?
Cabang utama metafisika adalah ontologi, studi mengenai kategorisasi benda-benda di alam dan hubungan antara satu dan lainnya. Ahli metafisika juga berupaya memperjelas pemikiran-pemikiran manusia mengenai dunia, termasuk keberadaan, kebendaan, sifat, ruang, waktu, hubungan sebab akibat, dan kemungkinan.
Penggunaan istilah "metafisika" telah berkembang untuk merujuk pada "hal-hal yang di luar dunia fisik". "Toko buku metafisika", sebagai contoh, bukanlah menjual buku mengenai ontologi, melainkan lebih kepada buku-buku mengenai ilmu gaib, pengobatan alternatif, dan hal-hal sejenisnya.
Beberapa Tafsiran Metafisika Dalam menafsirkan hal ini, manusia mempunyai beberapa pendapat mengenai tafsiran metafisika. Tafsiran yang pertama yang dikemukakan oleh manusia terhadap alam ini adalah bahwa terdapat hal-hal gaib (supernatural) dan hal-hal tersebut bersifat lebih tinggi atau lebih kuasa dibandingkan dengan alam yang nyata. Pemikiran seperti ini disebut pemikiran supernaturalisme. Dari sini lahir tafsiran-tafsiran cabang misalnya animisme.
Selain paham di atas, ada juga paham yang disebut paham naturalisme. paham ini amat bertentangan dengan paham supernaturalisme. Paham naturalisme menganggap bahwa gejala-gejala alam tidak disebabkan oleh hal-hal yang bersifat gaib, melainkan karena kekuatan yang terdapat dalam itu sendiri, yang dapat dipelajari dan dapat diketahui. Orang-orang yang menganut paham naturalisme ini beranggapan seperti itu karena standar kebenaran yang mereka gunakan hanyalah logika akal semata, sehingga mereka mereka menolak keberadaan hal-hal yang bersifat gaib itu.
Dari paham naturalisme ini juga muncul paham materialisme yang menganggap bahwa alam semesta dan manusia berasal dari materi. Salah satu pencetusnya ialah Democritus (460-370 S.M). Adapun bagi mereka yang mencoba mempelajari mengenai makhluk hidup. Timbul dua tafsiran yang masing saling bertentangan yakni paham mekanistik dan paham vitalistik. Kaum mekanistik melihat gejala alam (termasuk makhluk hidup) hanya merupakan gejala kimia-fisika semata. Sedangkan bagi kaum vitalistik hidup adalah sesuatu yang unik yang berbeda secara substansif dengan hanya sekedar gejala kimia-fisika semata.
Berbeda halnya dengan telaah mengenai akal dan pikiran, dalam hal ini ada dua tafsiran yang juga saling berbeda satu sama lain. Yakni paham monoistik dan dualistik. sudah merupakan aksioma bahwa proses berpikir manusia menghasilkan pengetahuan tentang zat (objek) yang ditelaahnya. Dari sini aliran monoistik mempunyai pendapat yang tidak membedakan antara pikiran dan zat, keduanya (pikiran dan zat) hanya berbeda dalam gejala disebabkan proses yang berlainan namun mempunyai subtansi yang sama. Pendapat ini ditolak oleh kaum yang menganut paham dualistik.
Dalam metafisika, penafsiran dualistik membedakan antara zat dan kesadaran (pikiran) yang bagi mereka berbeda secara substansif. Aliran ini berpendapat bahwa yang ditangkap oleh pikiran adalah bersifat mental. Maka yang bersifat nyata adalah pikiran, sebab dengan berpikirlah maka sesuatu itu lantas ada.